mari berbagi pengetahuan yang bermanfaat bagi kita semua...

Karmaphala

Mengarungi kehidupan di dunia ini memang penuh dengan tantangan dan godaan. Tantangan dan godaan itu ada kalanya datang dari luar dan dari dalam diri manusia. Tantangan yang akan datang dari dalam diri manusi dapat berupa ambisi, keinginan atau kebutuhan yang tidak tercapai. Misalnya ambisi ingin sukses, ambisi akan kekuasaan dan lain-lain. Apabila hal ini tidak tercapai atau tidak terpenuhi akan mengakibatkan orang kecewa, patah semangat dan frustasi.

Tidak jarang pula disamping kekecewaan yang dialami seseorang seperti tersebut diatas, masih juga disertai dengan datangnya bencana yang bertubi-tubi. Demikianlah yang dialami oleh Sudasa Karma, seorang anak manusia yang hidup pada zamannya mengalami kegagalan dan berbagai bencana dalam hidupnya. Betapa tidak, dia hidup dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan. Usahanya yang semula lancar dan laris kini bangkrut dan tidak terurus. Cobaan yang paling berat dirasakannya adalah saat anak satu-satunya meninggal. Hingga istrinya yang tidak tahan menghadapi cobaan itu menjadi sakit-sakitan, stres bahkan hampir gila. Rumah tangganya tidak terurus lagi, keadaan rumahnya menyedihkan, hancur berantakan. Pakaian yang dikenakan seadanya, kotor dan awut-awutan. Pandangan matanya kuyu dan jalannya pun loyo. Dia nampaknya kurang tidur, hari-harinya dihabiskan dengan melamun.

Disaat seperti itulah timbul keinginannya untuk datang menghadap Guru Kirthi Murti. Beliau seorang Guru yang arif dan maha bijaksana. melihat Sudasa Karma yang datang, Sang Guru Kirti Murti serta merta bangun dari tempat duduknya dan menyongsong Sudasa dengan penuh kasih. "Om Swastiastu ", Panganjali itu terdengar bersamaan.

Guru:
Ada apa anakku? engkau kelihatan tidak berdaya, matamu kuyu dan kenapa dirimu seperti tidak terurus? mari, duduklah dekat sini!

Sudasa :
Begini Guru, Hamba tidak berdaya menghadapi hidup ini. Apakah dosa-dosa hamba, hingga hamba menerima cobaan yang sedemikian berat, anak hamba tersayang meninggal, istri hamba sakit syaraf dan keadaan ekonomi hamba morat-marit.

Guru:
Anakku, telah terbayang pada wajahmu bahwa kau sedang menderita. Dalam keadaan yang sedemikian ini kau tidak boleh putus asa dan mengumpat. Semuanya itu adalah hasil karma yang kamu buat pada hidupmu yang lampau yang kamu terima sekarang. Terimalah karmamu yang lampau itu dengan tenang dan tabah. Sambutlah dengan gembira karena kamu dapat melunasinya sekarang. Jangan menyesalkan siapa-siapa karena semuanya itu kesalahanmu sendiri.


Sudasa:
Guru, hamba menjadi tidak mengerti, hamba merasa selama hidup ini hamba telah berusaha tidak berbuat kejahatan dan tidak pernah menyakiti hati orang. Mengapa hamba harus menerima nasib yang begini?

Guru:
Ketahuilah anakku Hukum karma itu memang sulit dimengerti, begutu rahasia, begitu teliti, rapi dan sempurna sehingga tidak ada seorangpun yang akan bisa menghindarkan diri dari hasil karmanya yang lampau. Oleh karena kamu tidak tahu apa yang kamu buat pada hidupmu yang lampau sehingga merasakan nasib ini tidak adil.

Sudasa:
Guru, berkenankah Guru memberikan hamba penjelasan mengenai Hukum Karma agar hamba tidak frustasi, agar hamba tahan menerima tantangan hidup yang berbentuk penderitaan semacam ini?

Guru:
Baiklah anakku. Guru yakin setelah kau menyadari bahwa seluk beluk hukum karma itu, kamu akan kuat membawa iman, kamu tidak akan menyesal atas nasib yang menimpamu. Karena itulah marilah duduk lebih dekat dan tanyakanlah apa-apa yang belum jelas dalam hatimu serta lupakanlah segala kesedihan dan kepahitan hidup yang baru saja kamu alami.

Sudasa:
Guru, apakah hukum karma itu, apakah hukum itu berlaku untuk semua orang?

Guru:
Hukum karma itu adalah hukum sebab akibat. Hukum aksi-reaksi, hukum usaha dan hasil atau nasib. Hukum ini berlaku untuk seluruh alam semesta, binatang, tumbuh-tumbuhan dan manusia. Jika hukum itu ditimpakan kepada manusia, maka hukum itu disebut hukum karma, dan jika hukum itu ditujukan untuk alam semesta maka hukum itu disebut Rta. Hukum inilah yang mengatur kelangsungan hidup, gerak serta perputaran alam semesta ini, bintang-bintang dilangit yang bertebaran taat bergerak menurut garis edarnya sehingga tidak tabrakan satu sama lain. Matahari patuh bersinar mengikuti kodratnya, sehingga airlaut menguap menjadi awan, kemudian jatuh menjadi hujan, akhirnya mengikuti sungai berliku-liku menuju ke laut. Semua kejadian di alam semsta ini di atur oleh hukum Rta, hukum sebab akibat yang maha sempurna. demikian pula halnya hukum karma yang mengatur hidup manusia. Setiap perbuatan dari seseorang pasti ada akibatnya. Setiap gerak tentu ada hasilnya.

Sudasa:
Guru, apakah semua perbuatan menghasilkan hasil karma ? demikian pula jika orang bernafas ataupun jantug yang berdetak, apakah juga merupakan karma?

Guru:
Betul anakku pada hakekatnya semua kerja. Baik yang dikerjakan dengan sadar maupun dengan tidak sadar, lebih-lebih lagi pekerjaan yang dilakukan dengan pikiran yang sadar adalah karma yang pasti menghasilkan buah (phala). Orang bernafas , jantung yang berdetak, mimpi dan sebagainya juga termasuk karma, meskipun dilakukan dengan tidak sadar. Jika jantung berhenti berdetak seluruh kehidupan tubuh akan akan lumpuh. Mimpi pun mempunya akibat dalam pikiran, suka dan duka yang dialami didalam mimpi adalah buah dari karma. Disamping itu mimpi juga mempunyai akibat, karena itu mimpi bisa diartikan dan bisa memberi akibat pada hidup selanjutnya. Namun walaupun demikian arti karma dalam pengertian praktis sehari-hari adalah semua pikiran, perkataan, dan perbuatan yang dilakukan dengan pikiran sadar. Karma-karma yang demikian akan menghasilkan suka dan duka, kebahagiaan dan penderitaan yang dapat dirasakan dengan sadar pula.

Sudarsa:
Guru, di dalam kitab suci dikatakan "Apa yang kamu tanam, itulah yang kamu tuai (panen)". Kalau saya menanam jagung maka jagung pula yang akan saya hasilkan. Ini berarti kalau saya memukul orang, maka saya akan menerima pukulan yang sama pula dari orang lain? apakah begitu ?

Guru:
Tafsiranmu itu tidak sepenuhnya betul. Didalam Agama Hindu perhitungan karma itu tidak didasarkan pada pihak Phisik, karena semua yang bersifat phisik ini adalah maya. Karena itu karma pukulan tidak mesti dikembalikan dengan pukulan. Dia bisa berwujud lain; Anakku! tidak semua pukulan itu menyebabkan sakit, misalnya: Jika kamu suatu saat dipukul oleh orang yang tidak kamu sukai, walaupun pukulan itu tidak keras, tetapi sakit yang ditimbulkan didalam hatimu menjadi membara. Sebaliknya jika yang memukul itu adalah kekasihmu, walaupun kerasnya sama dengan pukulan yang kamu terima dari orang yang kamu benci, karena kekasihmu memukul dengan manja, maka efeknya didalam hatimu sungguh berbeda. Karena itu karma jangan diperhitungkan secara lahiriah. Efek atau akibat yang ditimbulkan dalam pikiran itulah karma. Sakit dan tidak sakit, suka dan duka bukan ditinjau dari pisik, melainkan dari segi rohani. Orang sedih dia menangis, orang tertawa juga menangis mengeluarkan air mata yang sama dari mata yang sama, tetapi perasaan yang terkandung dalam pikirannya berbeda. Hukum karma mengatakan bahwa semua pikiran, perkataan dan perbuatan yang tidak baik aka melahirkan penderitaan. Semua pukiran,perkataan, dan perbuatan baik akan melahirkan kebahagiaann. Bagaimana bentuk penderitaan dan kebahagiaan  itu bisa berbeda-beda. Kwantitas dan bentuk boleh berubah tetapi kualitas tetap sama. Berapapun bobot penderitaan yang diberikan kepada orang lain maka sekian pulan penderitaan yang harus kita terima.

Sudarsa:
Guru, bagaimana proses karma itu sehingga orang bisa menerima karma yang setimpal dengan apa yang diperbuatnya?

Guru:
Pertanyaan baik anakku, pertanyaan yang sukar dijawab, oleh karena itu dengarlah baik-baik! Inilah hukum karma yaitu hukum sebab akibat yang diciptakan Tuhan yang berlaku untuk seluruh alam semesta. Hukuman ini bekerja otomatis, lebih rapi dan lebih teliti dari komputer. Tidak ada suatu perbuatan yang sia-sia, semua akan membuahkan hasil disadari atau tidak disadari.
Hukum kesatuan dan keesaalah yang menyebabkan semua perbuatan akan berakibat kepada yang membuatnya. Jika tangan memotong kaki, apakah kaki saja yang sakit? seluruh tubuh termasuk tangan akan merasakan sakitnya itu. Tuhan menciptakan alam semesta ini dengan hukum sebab akibat, hukum aksi reaksi, sebab itulah alam ini tetap bergerak. Seluruh alam ini merupakan kesatuan yang saling tergantung dan tidak terpisahkan. Tiap orang terikat dan tergantung dari yang lain, tidak ada orang yang betul-betul bebas. Seperti mesin jika salah satu sekrupnya lepas atau longgar, akan memberi pengaruh pada geraknya mesin. Jika manusia menebang hutan semena-mena, bukan hutan saja yang menderita. Demikianlah kerja tubuh manusia yang disebut Bhuana Alit. Jika mulut mogok bekerja, menolak semua makanan, maka bukan kaki saja yang lemas tidak bisa berjalan, otakpun tak bisa berpukir dan mulut itupun akan kaku dan mati karena tidak ada sari makanan yang dialirkan darah untuk menjamin hidupnya si mulut. Bayangkan kalau jantung yang melakukan pemogokkan, lima menit saja sudah cukup melumpuhkan kegiatan tubuh secara total. Semua perbuatan bukan saja berakibat pada orang lain melainkan juga berakibat pada diri sendiri. Karena itu dianjurkan berbuat sesuai tugas, tidak iri kepada orang lain, karena kita merupakan satu kesatuan kehidupan, satu nafas dengan tumbuh-tumbuahan, binatang, menghisap udara dari  udara yang sama. Jika udara dikotori (polusi) semua dari kita akan terkena. Kita minum air dari air yang sama yang bersumber pada lautan, mungkin saja air kotoran dari binatang yang sudah tersaring oleh tanah, kita nikmati melalui sumur yang kita gali, itulah suatu bukti kita bersaudara dan harus berbuat baik kepada semuanya. Kita saling hidup menghidupi, itulah tugas, kerjakanlah itu dengan tidak memikirkan untung rugi. Jantung akan berdetak tidak henti-hentinya, sel-sel darah dengan setia mangantarkan sari-sari makanan keseluruh tubuh, perut dengan rajin mengolah makanan semua bekerja sesuai dengan fungsi tanpa pernah menyombongkan jasanya dan tidak menanyakan untuk siapa dia berbuat.
bersambung. . .(tunggu kelanjutannya)

Lanjut membaca “Karmaphala”  »»

2 komentar:

Siapapun boleh komen disini, pilih Name/URL...Oke bos!